Minut, Gemasulut.net- Tim SAR gabungan yang terdiri dari Polsek Kema, Pemerintah Kecamatan Kema, BNPP, Koramil Kauditan, BAKAMLA, pihak PLTU Kema, dan warga setempat mencari seorang lelaki bernama Samuel Sopakoa (22), warga Sarongsong Satu, kecamatan Airmadidi, yang terseret ombak di pantai Asparaga (komplex PLTU Kema).
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari teman-teman korban, pada tanggal 10 Agustus 2024 sekira pukul 21.00 WITA, Samuel Sopakoa (korban) bersama ketiga temannya yaitu, Jiflen Waladouw, Moh. Nadif Dalimpo, dan Sem Gretman Malendes (kesemuanya warga Sarongsong Satu, Airmadidi), beranjak dari Airmadidi menuju Pantai Kema. Hendak menangkap ikan mengunakan alat pancing tradisional yang bernama Jubi.
Sekira pukul 01.00 dini hari (11/8), korban bersama temannya turun ke laut mencari ikan (bajubi) tapi tidak jauh dari pantai. Beberapa saat kemudian, teman korban mendengan teriakan minta tolong. Mereka pun dengan panik menuju ke tempat asal suara korban, dan berusaha menolongnya. Namun, korban sudah tidak terlihat lagi, karena terseret arus air laut yang begitu kencang.
Teman-teman korban, seketika itu juga langsung melapor ke security PLTU yang sedang jaga malam. Kemudian mereka (teman-teman korban,red) bersama security mencari korban di tepian laut. Namun tidak ditemukan.
Saat itu juga, ketiga teman korban tersebut melaporkan ke Polsek Kema sekitar pukul 02.00 dini hari. Tak menunggu lama, pihak Polsek Kema segera menuju TKP dan untuk mencari korban, tetapi tidak ditemukan juga.
Pencariannya dilanjutkan keesokan harinya (hari ini, 11/8), keluarga korban bersama pemerintah kecamatan Kema, pihak Polsek dan BNPP (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan) dan masyarakat langsung menuju TKP.
Hingga pukul 16.00 WITA, pencarian masih nihil.
Menurut pihak BNPP, batas pencarian sesuai SOP hanya sampai jam 5 sore, dan nanti akan dilanjutkan besok pagi (hari kedua)
Saat ini keluarga korban masih menunggu di tepi pantai dan berharap anak mereka bisa ditemukan secepatnya.
(Billy Dungus)