Gemasulut.net-MINUT- PT Bhineka Mancawisata (BMW) bekerjasama dengan masyarakat desa Paputungan lakukan penanaman bibit mangrove (bakau) sebanyak 2.300 bibit, Selasa (27/4) di areal pantai kompleks Likupang Eco Family Desa Paputungan Kecamatan Likupang Barat, Minahasa Utara (Minut).
Kegiatan penghijauan ini turut disaksikan sejumlah mahasiswa Universitas Sam Ratulangi dan personil Direktorat Jendral Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem, Balai Taman Nasional Bunaken.
Dikatakan Arfan Basuki selaku Kepala Bidang Penataan Penegakan Hukum dan Peningkatan Kapasitas, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Sulut bahwa penanaman bakau sangat baik dalam upaya memelihara keseimbangan serta ekosistem lingkungan di wilayah pantai Likupang.
” Mangrove juga menjadi daya tarik wisatawan dunia. Berwisata sambil menikmati keindahan lingkungan merupakan fenomena masa kini. Kami selalu berkampanye untuk penanaman mangrove yang memiliki banyak ragam kegunaan,” kata Basuki.
Sementara itu, Direksi PT Bhineka Mancawisata Teddy Darmanto menyebut penanaman ribuan mangrove sebagai komitmen perusahaannya menjaga kelestarian lingkungan di pantai lokasi hotel. Ini sebagai tahap awal, nantunya akan dilakukan penanaman lagi sesuai rencana pembangunan obyek wisata eco park di Likupang. PT Bhineka Mancawisata adalah investor pembangunan hotel di Paputungan bernilai triliunan rupiah.
” Kami melibatkan masyarakat Paputungan dalam program ini. Sebelumnya mereka dilatih oleh pihak konsultan. Kami berharap mangrove dapat bertumbuh dan menambah khasanah pantai Likupang lebih indah dengan mangrove,” jelas Teddy.
Ditambahkan Teddy, sebelum melaksanakan kegiatan tersebut warga Desa Paputungan diberi pembekalan mengenai penanaman mangrove juga seluk beluk ekosistem pantai yang termasuk didalamnya hutan mangrove. Hal itu bertujuan agar masyarakat sekitar memahami manfaat dan fungsi hutan mangrove bagi kelangsungan hidup semua komponen yang berada di sekitar ekosistem itu termasuk di dalamnya manusia.
“Kami berharap melalui pembekalan penanaman mangrove kepada warga Desa Paputungan dapat meningkatkan kapasitas warga berkesinambungan mengenai mangrove dan kepeduliannya,” tambahnya.
Kepala Operasional PT Bhineka Mancawisata Manado Yuri Christian mengatakan investasi hotel di Paputungan juga diikuti dengan pembangunan obyek wisata lainnya. Di samping mangrove walk, kebun buah, taman bunga, juga dibangun sejumlah destinasi permainan rekreasi edukatif serta atraksi lainnya.
” Kami hadir di sini untuk memperindah dan melestarikan alam Likupang dengan pembangunan pariwisata. Tabu bagi kami merusak lingkungan. Pariwisata butuh keindahan alam,” ujarnya.
Suksesnya kegiatan PT BMW ini, mendapat apresiasi dari pihak BPLH Sulut.
(**/Billy)