Manado, Gemasulut.net– Komunitas Dinding Manado memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan kepada anak-anak binaannya selama sebulan.
Lantai 3 Pasar Bersehati Kota Manado, merupakan tempat kegiatan belajar mengajar yang dibuat Komunitas Dinding Manado bagi anak-anak binaan mereka, setiap Sabtu pukul 13.00 Wita.
Ketua Komunitas Dinding Manado Meikel Pontolondo mengatakan, pembelajaran dalam sebulan berjalan ini tujuannya memberikan pemahaman tentang pentingnya lingkungan yang bersih bagi kehidupan manusia.
“Ada beberapa hal yang dipelajari selama ini seperti pengenalan sampah organik, anorganik, B3 dan kertas. Kemudian, dampak dari sampah itu ketika dibuang sembarangan,” jelasnya. Sabtu, 29 Juli 2023.
Lanjut Pontolondo, anak-anak binaan dari Dinding Manado sangat antusias mengikuti pembelajaran tersebut, bahkan pada praktek pemilaan sampah.
“Saya berharap dari pembelajaran ini anak-anak bisa terus menjadi bagian dari manusia yang peduli akan lingkungan, khususnya disekitar tempat tinggalnya masing-masing,” tambahnya.
Sementara itu, Irfan Mointi, salah satu anak binaan Komunitas Dinding Manado, ketika diwawancarai di tempat yang sama mengatakan, pembelajaran kali ini mengajarkan tentang peran penting mencintai lingkungan.
“Kami diajarkan untuk tidak membuang sampah sembarangan, khususunya di selokan dan di laut, karena dampaknya akan menganggu kehidupan manusia dengan banjir, dan biota laut ketika mengkonsumsi mikroplastik .
Bukan itu saja lanjut Irfan, dalam komunitas Dinding Manado, mereka juga diajarkan bagaimana mengolah sampah menjadi bahan bernilai dan bisa didaur ulang untuk dijadikan bahan kreatif.
“seperti tempat pensil dan sebagainya,” paparnya.
Komunitas Dinding Manado merupakan sebuah gerakan secara volunteer yang dibentuk oleh sekelompok anak muda untuk menjangkau anak-anak kurang beruntung dalam akses pendidikan.
Secara rutin dalam beberapa tahun terakhir, setiap Sabtu mereka membuka kelas belajar terbuka di lantai 3 Pasar Bersehati.
Diketahui gerakan peduli terhadap anak-anak yang kurang mampu ini sudah dilakukan sejak tanggal 14 Februari 2010. Dan pendirinya dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
(*)