Bitung, Gemasulut.net- Wali kota Bitung Maurits Mantiri (MM) dan Wakil Wali kota Hengky Honandar (HH) bersama unsur Forkopimda mengadakan rapat terkait peningkatan status dari siaga bencana menjadi tanggap bencana, di ruang VIP kantor Wali Kota Bitung. Selasa 10 Mei 2022.
Dalam rapat tersebut, Maurits Mantiri mengatakan bahwa berdasarkan laporan para lurah dan camat pada tanggal 28, 30 April 2022 , 1,3,5 dan 6 Mei 2022 telah terjadi beberapa kejadian bencana banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di beberapa titik wilayah yang ada di kota Bitung.
Maka peningkatan status siaga darurat bencana banjir, longsor, serta angin kencang di kota Bitung,dan juga berdasarkan perkiraan potensi banjir pada bulan Mei tahun 2022 yang di keluarkan oleh BMKG bekerja sama dengan Kementerian PUPR serta badan informasi Geospesial (BIG) kementerian SDM pada tanggal 26 April 2022 serta surat dari BNPB nomor B-154/BNPB/DIi/BP.03.02/04/2022 tanggal 28 April 2022 tentang peringatan dini dan langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi ancaman banjir dan gerakan tanah longsor periode bulan mei.
Guna mengurangi dampak bencana yang di timbulkan dimana telah dilakukan kaji cepat oleh tim reaksi cepat (TRC) BPBD kota Bitung dilokasi bencana banjir yang disertai material pasir dan lumpur, tanah longsor dan pohon tumbang di beberqpa titik di wilayah kota Bitung.
“Untuk itu reaksi cepat dalam menangani bencana yang terjadi harus benar- benar di tingkatkan untuk keselamatan kita semua,” kata Maurits.
Jadi, lanjut dikatakan Maurits, kita semua harus tetap siap siaga dalam menghadapi berbagai macam bencana yang kita tidak tau kapan datangnya, karena sekarang musim hujan, kami meminta kepada masyarakat yang tinggal dipinggiran sungai untuk selalu waspada terhadap segala macam kemungkinan yang kita tidak inginkan.
” Tetap menjaga kebersihan lingkungan kita masing masing terlebih khusus yang daerah rawan tergenang air, bersihkan saluran yang banyak tumpukan sampah dan lebih khusus jangan membuang sampah ke selokan. Buanglah sampah pada tempat yang sudah disediakan dan untuk daerah rawan longsor tetap harus waspada,” imbaunya.
Maurits – Hengky minta semua pihak harus kerja berkolaborasi dalam rangka mencegah dan meminimalisir bencana apapun itu. Kolaborasi ini meliputi semua pihak, mulai dari masyarakat sendiri, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah, TNI, POLRI, serta instansi vertikal. Dengan kerja kolaborasi atau gotong royong ini pasti kita semua bisa mencegahnya atau setidaknya bisa meminimalisirnya.
Turut hadir Plh Sekda Forsman Dandel, inspektur, Kalaks BPBD, Kaban Keuangan, Stafsus yang membidangi. (***/Billy Dungus)