Minut, Gemasulut.net- Balapan sapi atau roda sapi pacu merupakan olahraga tradisional yang telah ada sejak dahulu kala di Minahasa hingga pemekaran menjadi Minahasa Utara. Untuk perlombaan resmi, biasanya diadakan setiap 3 bulan sekali. Tetapi kalau untuk uji coba ketangkasan sapi alias “lari mana suka atau wetren”, itu dilakukan tiap minggu secara bergantian di 6 lintasan arena sapi pacu yang ada di Minut. Yakni di lintasan arena di desa Paniki Atas, Watutumou, Kolongan, Sukur, Tontalete dan Watudambo.
Oleh sebab itu, demi mengangkat kearifan lokal ini, Bupati Minut Joune Ganda mengukuhkan Pengurus Persatuan Olahraga Tradisional Roda Sapi Pacu (Portdasap) Kabupaten Minahasa Utara Periode 2023-2027 di JG Center. Sabtu, 18 Februari 2023.
Dalam sambutannya, Bupati Joune Ganda mengatakan, lomba pacuan sapi tradisional ini adalah kearifan lokal kita yang harus dilestarikan dan harus kita tampilkan dalam event sebagai atraksi di sektor pariwisata Minahasa Utara.
“Saya yakin, olahraga kearifan lokal ini, nantinya akan menjadi perhatian wisatawan. Peranan dari Portdasap yaitu harus ikut ambil bagian dari event tersebut, untuk mengangkat kearifan lokal.”ucap JG.
Selain itu, kita juga harus pikirkan bibit sapi yang berkualitas harus kita siapkan di Minut, jangan kita hanya mengambil dari daerah lain. Kita harus siapkan ketersediaan sapi pacu. Nanti bisa di fasilitasi oleh Dinas terkait untuk mencari bibit sapi pacu.
“Kami selaku Pemkab Minut, mendukung sepenuhnya olahraga kearifan lokal ini, agar terus makin diangkat sehingga menjadi bagian dari sektor pariwisata yang ada di Minut. Selamat kepada para pengurus Portdasap, mari bersama kita mengangkat olahraga ini, menjadi olahraga yang makin dikenal luas dan makin banyak kompetisi sehingga bisa menunjang pariwisata di Minut.” ujarnya.
Ditambahkan Ketua Portdasap Berty Kapojos, dengan dikukuhkannya pengurus Portdasap oleh Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Bupati Minut, organisasi ini akan menunjang program Pemerintah khususnya sektor Pariwisata. Dimana kita ketahui kedepan bahwa, Minahasa Utara ini menjadi satu bagian untuk tujuan pariwisata. Roda Sapi Tradisional ini juga adalah bagian dari program-program tersebut.
“Dengan terbentuknya organisasi ini, setiap tahun pasti akan dianggarkan. Kita sebagai bagian dari pengurus Minut akan membantu dan menunjang setiap program pemerintah bersama masyarakat. Terimakasih kepada Bupati yang telah melantik kami sebagai pengurus dan dapat dipercayakan oleh masyarakat untuk mengangkat kearifan lokal ini.” ungkap Berty Kapojos.
Terpisah, usai kegiatan Efendi Moha selaku pengurus Portdasap dan juga mewakili penggemar dan pemilik roda sapi pacu ini sangat senang dan bangga karena sudah terbentuknya organisasi Portdasap ini.
Mewakili pemilik dan penggemar roda sapi pacu di Minut, tentunya lebih bersemangat memelihara sapi untuk dilombakan. Karena lomba sapi pacu ini viral untuk Minut.
“Untuk bibit sapi pacu, biasanya kami ambil bibit sapi dari Gorontalo. Tapi kalau dari pihak pemerintah menyiapkan peternakan lokal bibit sapi pacu di Minut, tentunya ini sangat membanggakan kami sebagai pemilik.”ungkap Moha.
Kami senang dengan tanggapan pak Bupati untuk mengangkat kearifan lokal lomba sapi pacu. Apalagi Pemkab melihat lomba sapi pacu untuk penunjang pariwisata.
“Rencananya dalam waktu dekat ini ada event yang akan dilaksanakan di arena lintasan desa Kolongan, Minahasa Utara.” tutur Moha.
(Billy Dungus)