Gemasulut.net-MINUT- Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Minahasa Utara pada tahun 2020 tersendat. Pasalnya, ada beberapa program yang telah dibuat tapi tidak bisa terealisasi karena tidak mendapat dukungan dari pihak Pemkab. Padahal, Minut merupakan salah satu wilayah yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Audy Sambul lewat bincang santai bersama Forjubir Minut menjelaskan bahwa, sejak pandemi Covid-19 ada “pemangkasan anggaran”.
” Dari 12 miliar anggaran DAK untuk pengembangan pariwisata tahun 2020 ada 10 miliar yang ditarik untuk biaya Covid-19, makanya pengembangan wisata lewat rest area sebesar 5 miliar sudah kita programkan, akhirnya batal,” jelas Sambul. Kamis (4/2).
Saat ditanya terkait belum adanya ikon wisata di Minut. Menurut Audy Sambul, banyak daerah di Indonesia yang belum miliki ikon wisata.
“Memang sejauh ini belum ada ikon wisata di Minut, namun ada beberapa tempat yang bisa di jadikan ikon wisata di Minut salah satunya destinasi wisata Kaki Dian di kelurahaan Airmadidi Atas,” katanya.
(Billy)**