Minut, Gemasulut.net- Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulawesi Utara melakukan penilaian terhadap Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Maria Walanda Maramis di Minahasa Utara.
Hasil evaluasi kinerja tahun 2022, RSUD Maria Walanda Maramis masuk pada kategori Baik.
Ini berdasarkan capaian kinerja RSUD dengan menggunakan balanced scorecard ARSADA (Asosiasi Rumah Sakit Daerah) tahun 2022 yang mendapat nilai sebesar 79.
Balanced scorecard meliputi 4 perspektif penilaian, yaitu pembelajaran dan pertumbuhan, proses bisnis internal, pelanggan serta keuangan dengan hasil akhir Baik.
Capaian disambut positif Bupati Minut Joune Ganda yang ingin agar rumah sakit daerah tersebut dapat terus bertumbuh menjadi lebih baik.
“Ini adalah langkah-langkah perbaikan dan peningkatan pelayanan RSUD Maria Walanda Maramis kepada masyarakat dengan melalui standar-standar terukur dan komitmen peningkatan kinerja rumah sakit,” ujar Bupati Joune, Rabu, 14 Juni 2023.
Bupati Joune Ganda juga bangga ketika menerima hasil audit laporan keuangan RSUD Maria Walanda Maramis tahun 2022 dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh KAP sebagai auditor independen.
Sementara itu, Dirut RSUD Maria Walanda dr Joice Katuuk mengatakan, BPKP adalah salah satu auditor internal rumah sakit selain inspektorat.
“BPKB telah melakukan beberapa penilaian baik dari segi sumber daya manusia (SDM), infrastruktur dan budaya kerja. Juga perspektif proses bisnis internal, bagaimana regulasinya, bagaimana proses melakukan kegiatan baik di management keuangan maupun management pelayanan serta bagaimana tanggapan stakeholder dan tingkat kepuasan masyarakat,” ujar Joice Katuuk.
Meski telah mendapat nilai baik, Katuuk memastikan akan terus melakukan pembenahan di berbagai sisi sehingga pelayanan terhadap masyarakat akan lebih maksimal.
“Sebelumnya penilaian rumah sakit belum menggunakan balanced scorecard. Saya juga sendiri yang minta agar BPKP bisa menilai dari berbagai segi, bukan hanya segi keuangan. Sehingga dari nilai-nilai ini bisa dilihat indikatornya dan apa yang perlu dibenahi termasuk dari segi management resiko. Memang ada beberapa hal yang tak terduga bisa terjadi, tapi bagaimana kita bisa memperkecil resiko-resiko yang terjadi. Itu juga akan dinilai ke depan,” tutup Katuuk. (***)