Minut, Gemasulut.net- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah melakukan transformasi Merdeka Belajar di semua jenjang dan jalur pendidikan untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang berkarakter melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Pelajar Pancasila tidak hanya dapat diciptakan melalui pendidikan formal, tetapi juga non-formal. Sehingga, kebijakan dan praktik pembelajaran pada pendidikan non-formal perlu selaras. Salah satu kebijakan baru Kemdibudristek pada pendidikan non-formal adalah Uji Kesetaraan, yang berlaku mulai tahun 2023.
Tidak terkecuali Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pasungkudan dari Yayasan Insan Klabat Indonesia di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, yang juga menyelenggarakan Uji Kesetaraan (UK) paket C. Bertempat di SMP Negeri 1 Dimembe, kecamatan Dimembe. Sabtu,13 Mei 2023.
Dikatakan Ketua Yayasan Insan Klabat Indonesia Steinward Latumaerissa, S.Pd, peserta yang ikut UK sebanyak 32 orang, yang berasal dari Minahasa Utara, Manado, Minahasa dan Minahasa Selatan. Peserta yang mengkuti Ujian Kesetaraan ini, adalah mereka yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang Universitas atau Perguruan Tinggi.
“Sebenarnya pelaksanaan UK ini ada 2 sessi, tetapi karena kouta disini terbatas, jadi hanya dilaksanakan 1 sessi saja, dengan waktu 2-4 jam, dengan jeda waktu istirahat 30menit. Untuk materi UK yaitu meliputi uji materi literasi dan numerasi,” jelas Latumaerissa didampingi Kepala Sekolah PKBM Pasungkudan, Femmy Rumagit.
Ditambahkan Operator PKBM Kabupaten Minut, Alexander Lumewa, bahwa untuk kesiapan dari simulasi, gladi bersih selanjutnya pelaksanaan Uji Kesetaraan. Kemudian untuk peralatan baik kabel LAN, PC yang digunakan atau laptop serta internetnya, sudah terkoneksi dengan baik.
“Uji Kesetaraan ini menggunakan aplikasi dari pusat, mananya VHD. Ada sekitar 2 aplikasi yang dipadukan menjadi 1. Tapi sebelumnya harus didownload dulu,” tutur Lumewa.
Sementara itu, Kepsek SMP Negeri 1 Dimembe Margaretha Rumagit, mengatakan, ini yang pertama kalinya diadakan di sekolah ini oleh PKBM Pasungkudan. Tentunya, selaku pihak yang dipercayakan memfasilitasi sarana pelaksanaan UK, kami sangat mendukung program pemerintah tersebut. Apalagi kegiatan ini juga tidak mengurangi kegiatan efektif sekolah, karena dilaksanakan hari sabtu. Dan berharap, melalui kegiatan ini akan membawa hasil yang baik bagi generasi. Karena itu merupakan satu kebutuhan demi masa depan. Ini merupakan 1 motivasi bagi mereka yang mungkin dulunya tidak mengecapi pendidikan secara reguler karena ada hambatan.
“Pada kesempatan ini kami menghimbau bagi yang belum memiliki ijazah, mari datang ke yayasan atau lembaga seperti PKBM Pasungkudan. Ketika mereka memiliki ijazah, itu juga bisa mereka pakai untuk masa depan,” ucap Rumagit.
Terpisah, salah satu peserta UK yang berasal dari Minahasa yang juga sebagai hamba Tuhan, mengungkapkan tujuan mengikuti UK ini, untuk melengkapi berkas karena dirinya akan mengikuti program pendidikan S1.
“Saya sangat berterima kasih karena PKBM Pasungkudan telah memberikan kesempatan untuk bisa belajar sampai mengikuti Uji Kesetaraan hari ini. Motivasi saya hanya untuk tugas dan pelayanan sebagai hamba Tuhan,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi, data warga belajar paket A B C PKBM Pasungkudan yang akan diluluskan, yaitu;
Paket A 3 orang
Paket B 19 orang
Paket C 78 orang
Untuk Tahun Ajaran 2023/2024 yang sudah mendaftar 205 orang.
PKBM Pasungkudan ini juga melayani proses pembelajaran via daring dengan siswa siswi didik dari luar negeri, seperti Singapura dan beberapa negara lainnya.
(Billy Dungus)