Bitung, Gemasulut.net- Upacara penutupan pendidikan pertama TAMTAMA TNI AD gelombang II TA 2021 (ov), bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) Panglima Komnado Daerah Militer (Pangdam) XIII/Merdeka Mayjen TNI Alfred Denny Tuejeh. Kamis 14 April 2022, di Dodiklat secata Rindam XIII/Merdeka, Bitung.
Pangdam mengatakan dengan diadakan upacara ini maka seluruh rangkaian pendidikan pertama TAMTAMA TNI AD Gelombang II TA 2021 resmi ditutup.
“Saya nyatakan resmi ditutup,” tegas Tuejeh.
Kepada 472 Prajurit, Tuejeh berpesan sebagai bagian dari TNI AD jangan menjadi tentara yang cengeng dan harus selalu siap ditempatkan dimana saja.
“Kalian ini dididik untuk mengemban tanggung jawab dan bisa dilaksanakan oleh prajurit-prajurit yang mencintai bangsa dan negara,” ucapnya.
Kemudian secara singkat, Tuejeh menceritakan kilas balik ketika pertama masuk TNI AD pada Tahun 1985 dimana saat itu, ia sempat berbanding balik dengan apa yang dipikirkan Ibunya. Untuk itu Ia kembali menegaskan menjadi prajurit tidak dipungut biaya sepeserpun.
“Jadi, jika ada tentara yang masuk dengan dimintai bayaran (uang) berarti kalian kena tipu. Kalau ketahuan akan langsung saya copot dan bagi yang menerima uang tersebut, jika kedapatan saya jamin akan masuk sel,” tegasnya.
Usai memberikan pengarahan Pangdam kepada sejumlah awak media menjelaskan untuk prajurit yang baru selesai melakukan pendidikan pertama TAMTAMA ini belum akan ditempatkan di satuan-satuan manapun.
“Mereka dari masyarakat sipil baru menjadi militer jadi mereka belum memiliki keahlian-keahlian seperti infantri, Armen dan lain-lain. Setelah ini juga mereka akan mendapatkan pendidikan dan baru akan ditempatkan disatuan-satuan sesuai keahlian masing-masing,” jelasnya.
Lanjut Pangdam, menjelaskan dalam metode pelatihan yang diberikan selama masa Covid-19 prajurit tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) dengan selalu melakukan kontrol kepada kesehatan mereka.
“Jadi, selama pelatihan kendalanya hanya dicovid karena kami tidak bisa melalui daring karena ini pendidikan yang materinya kurang tapi lebih banyak di lapangan bukan dikelas,” tutur Tuejeh.
Tuejeh menambahkan, setiap TNI AD telah dilatih untuk memperhatikan tugas pokok mereka serta bagaimana cara mereka mempertahankan wilayah NKRI.
“Yah, mereka semua sudah diajarkan dan dibekali sesuai dengan kecapaiannya yang Infantri, Armen dan lain-lain. Harapannya kedepan menjadi prajurit yang lebih baik dan prajurit profesional yang siap mempertahankan NKRI,” ucapnya.
Usai penyampaian dan wawancara bersama Pangdam XIII/Merdeka. Momen haru yang di Upacara penutupan ini mulai dirasakan para prajurit dimana setelah melewati masa pendidikan kini bisa bertemu dengan sanak saudara, ibu dan bapak.
Ada juga ada yang tidak bertemu dengan Keluarganya karena terkendala jarak, biaya, dan bahkan jaringan sehingga tidak bisa dihubungi.
Hadir pada Upacara Penutupan, Brigjen TNI Denny R.I. Masenggi Irdam XIII/Merdeka, Brigjen TNI Erdi Jammy Lumintang S.I.P.Kapok Sahli Pangdam XIII/Merdeka, Kolonel Kav Tri Handoko Asrendam XIII/Merdeka, Kolonel Kav Kapti Hertantiawan S.H. Asintel Kasdam XIII/Merdeka, Kolonel Inf Sutrisno Pujiono Asops Kasdam XIII/Merdeka, Kolonel Inf Ade Candra Kusniawan Aspers Kasdam XIII/Medeka, Kolonel Inf Bambang Heri Triyono Aslog Kasdam XIII/Merdeka, Kolonel Arh Marten Fendri Rorintulus Aster Kasdam XIII/Merdeka, Kolonel Inf Endra Saputra Kuzuma Z.R., S.E. Danrindam XIII/Merdeka, Kolonel Inf Riduan Simanjuntak Wadan Rindam XIII/Merdeka, Letkol Cba Dian Bagas Priyo Irianto Kabekangdam XIII/Merdeka, Kolonel Chb Frans Lumingkewas Kahubdam XIII/Merdeka, Kolonel Cpl Wilbertus N.S. Kapaldam XIII/Merdeka, Kolonel Ckm Dr. Ponco Darmono Kakesdam XIII/Merdeka, Kolonel Inf Jonson Sangasitua Sitorus Kapendam XIII/Merdeka, dan Para Kabag Rindam XIII/Merdeka. (***)