AIRMADIDI – Penyebab kematian Fredik Piterson Sumuruk alias Brando terungkap di SPBU Watudambo terungkap. Awalnya kematian Brando diduga akibat kecelakaan lalu lintas (Lakalantas).
Jajaran Polres Minahasa Utara (Minut), menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Fredrik Piterson Sumuruk alias Brando yang sebelumnanya disinyalir penyebab kematiannya akibat Lakalantas di depan SPBU Watudambo Kecamatan Kauditan, Minahasa Utara (Minut) pada 4 Oktober 2018 lalu.
Dalam rekonstruksi tersebut, polisi menghadirkan dua orang tersangka, masing-masing berinisial RM, dan DT alias S .
Para pelaku memeragakan sejumlah adegan berdasarkan perannya masing-masing, mulai dari mendatangi korban di Prince Karaoke Airmadidi, menghadangnya di jalan sampai menghabisi nyawa korban hingga cara mengeksekusinya.
“Ada 48 adegan dalam rekonstruksi kasus ini. Diawali dengan mereka menerima telepon dari teman tersangka inisial LM alias Ley sampai eksekusi terhadap korban,” kata Kapolres Minut, AKBP Grace Rahakbau SIK MSi.Kapolsek didampingi Kasat Reskrim Novri Maramis SH kepada wartawan di lokasi, Minggu (29/12/2019).
Rahakbau menyebutkan, rekonstruksi dilakukan untuk melengkapi berkas pemeriksaan termasuk untuk melihat bagaimana para pelaku menghabisi nyawa korban.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan dan kita lihat tadi di rekonstruksi, jelas bahwa para pelaku telah merencanakan untuk membunuh korban,” paparnya.
“Para pelaku membuat kejadian ini seakan-akan sebuah lakalantas. Jadi tidak ada yang menaruh curiga atas insiden di TKP tersebut,” tambahnya.
Adapun motif pelaku menghabisi nyawa korban, disebutkan Rahakbau, karena sakit hati urusan asmara.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku ini cemburu dan sakit hati karena korban berpacaran dengan mantan pacarnya,” jelasnya
Dalam reka ulang yang diperagakan kedua pelaku, mereka mencegat korban di jalan raya Kabima di Desa Kauditan kemudian di dekat pabrik7 Coca Cola dan terakhir di depan SPBU Watudambo hingga menganiaya korban secara sadis dengan benda tumpul serta merusak sepeda motor korban dengan batu kemudian sepeda motor tersebut ditindih diatas tubuh korban yang sudah sekarat didalam selokan. ****